SELAMAT DATANG DI SALMANTY PURBALINGGA SHOWROOM BURUNG PEKUTUT IMPORT DAN HASIL TERNAK JAWA TENGAH INDONESIA 2009 ~ bursa perkutut
Custom Search

Kamis, 10 September 2009

Kamis, 06 Agustus 2009

LATAR SUARA (AIR SUARA)

LATAR SUARA (AIR SUARA)
Senada dengan H. Mohammad, Aan pakar gaek asal tangerang, juga menempatkan mutu suara ditempat teratas ketika memilih piyik. "Cukup melihat latar suaranya saja, karena lainnya akan otomatis ikut", tutur jago iket dikawasan jabotabek itu.

Yang dimaksud, bila latar suaranya memang bagus, yakni tembus, cowong dan kering, maka otomatis suara depan, tengah dan ujung biasanya akan bagus juga. Dengan demikian ketika memilih piyik jangan terlalu condong ke suara ujung atau suara depan, karena kedua unsur suara tadi suatu ketika bisa hilang saat saat dewasa nanti atau malah bertambah bagus. Biasanya, bila latarnya bagus saat masih piyik, meski saat masih mudah usia itu tak akan muncul suara depannya, saat dewasa akan muncul dengan sendirinya. Demikian juga dengan suara ujungnya, akan mengikuti dengan sendirinya.

"Tetapi kalau bisa, selain latar suaranya bagus, iramanya juga harus bagus juga. Percuma berlatar suara bagus tetapi iramanya nggak karu-karuan", ingat pemain perkutut sejak jaman lokal dan pernah menjelajah Thailand ketika belum banyak orang indonesia berburu perkutut ke negeri gajah putih tersebut. Sebaliknya, meski iramanya bagus, suara depan, tengah dan ujung yahud, tetapi kalau mutu suaranya amburadul juga kesannya masih perlu dipertanyakan lagi. Apalagi bila powernya nggak ada, jelas berbahaya. "Jangan harap bisa dilombakan dan masuk juara saat besar nanti", tambahnya.

Suara tengah menurutnya juga jangan terlalu mewah dan senggang, khawatir patah. Dia lalu menunjuk sejumlah bintang piyik yang selalu masuk ke deretan juara saat mudah usia. Setelah dewasa tak terdengar lagi kiprahnya. "Mungkin saja kecilnya terlalu mewah, begitu besar justru malah patahnya yang dominan".

PENGARUH UMUR
Bahwasannya kualitas suara perkutut rentan terhadap perubahan juga diakui oleh banyak pakar. Perubahan itu terjadi biasanya mengikuti pertambahan usianya. Tetapi yang paling drastis perubahannya adalah sesaat setelah ganti bulu (ngurak) yakni pada usia 2.5 s/d 3 bulan dan ngurak kedua bulan 6 s/d 7 bulan. "Usia ganti bulu (ngurak), biasanya diikuti dengan perubahan kualitas suara. Saat itulah kita bisa merabah kemana arah dikemudian hari", papar Aan. Dipergantian bulu pertama, misalnya sesaat setelah bulu baruh tumbuh komplit, yakni diusia sekitar 4 bulan, akan terjadi perubahan kualitas suara. "Kalau mau bagus yah bagus, kalau kurang yah akan kurang nantinya", tambahnya.

Namun demikian, bukan berarti diusia 4 bulan sudah bisa dijadikan patokan, atau sudah tak akan berubah lagi dikemudian hari, karena usia ganti bulu kedua 6 s/d 7 bulan juga akan terjadi lagi perubahan suara. Malah diusia tersebut rawan-rawannya, maksudnya sekali berubah, maka seumur hidup tak akan berubah lagi. Kalau mau bagus, maka seterusnya akan bagus. Sebaliknya bila berubah menjadi jelek, maka selamanya akan jelek.

Karena itu beli perkutut yang paling aman bila umurnya sudah menginjak tujuh bulan. Tak perlu khawatir lagi akan terjadi penurunan kualitas".

Senada dengan H. Mohammad, Aan pakar gaek asal tangerang, juga menempatkan mutu suara ditempat teratas ketika memilih piyik. "Cukup melihat latar suaranya saja, karena lainnya akan otomatis ikut", tutur jago iket dikawasan jabotabek itu.

Yang dimaksud, bila latar suaranya memang bagus, yakni tembus, cowong dan kering, maka otomatis suara depan, tengah dan ujung biasanya akan bagus juga. Dengan demikian ketika memilih piyik jangan terlalu condong ke suara ujung atau suara depan, karena kedua unsur suara tadi suatu ketika bisa hilang saat saat dewasa nanti atau malah bertambah bagus. Biasanya, bila latarnya bagus saat masih piyik, meski saat masih mudah usia itu tak akan muncul suara depannya, saat dewasa akan muncul dengan sendirinya. Demikian juga dengan suara ujungnya, akan mengikuti dengan sendirinya.

"Tetapi kalau bisa, selain latar suaranya bagus, iramanya juga harus bagus juga. Percuma berlatar suara bagus tetapi iramanya nggak karu-karuan", ingat pemain perkutut sejak jaman lokal dan pernah menjelajah Thailand ketika belum banyak orang indonesia berburu perkutut ke negeri gajah putih tersebut. Sebaliknya, meski iramanya bagus, suara depan, tengah dan ujung yahud, tetapi kalau mutu suaranya amburadul juga kesannya masih perlu dipertanyakan lagi. Apalagi bila powernya nggak ada, jelas berbahaya. "Jangan harap bisa dilombakan dan masuk juara saat besar nanti", tambahnya.

Suara tengah menurutnya juga jangan terlalu mewah dan senggang, khawatir patah. Dia lalu menunjuk sejumlah bintang piyik yang selalu masuk ke deretan juara saat mudah usia. Setelah dewasa tak terdengar lagi kiprahnya. "Mungkin saja kecilnya terlalu mewah, begitu besar justru malah patahnya yang dominan".

PENGARUH UMUR
Bahwasannya kualitas suara perkutut rentan terhadap perubahan juga diakui oleh banyak pakar. Perubahan itu terjadi biasanya mengikuti pertambahan usianya. Tetapi yang paling drastis perubahannya adalah sesaat setelah ganti bulu (ngurak) yakni pada usia 2.5 s/d 3 bulan dan ngurak kedua bulan 6 s/d 7 bulan. "Usia ganti bulu (ngurak), biasanya diikuti dengan perubahan kualitas suara. Saat itulah kita bisa merabah kemana arah dikemudian hari", papar Aan. Dipergantian bulu pertama, misalnya sesaat setelah bulu baruh tumbuh komplit, yakni diusia sekitar 4 bulan, akan terjadi perubahan kualitas suara. "Kalau mau bagus yah bagus, kalau kurang yah akan kurang nantinya", tambahnya.

Namun demikian, bukan berarti diusia 4 bulan sudah bisa dijadikan patokan, atau sudah tak akan berubah lagi dikemudian hari, karena usia ganti bulu kedua 6 s/d 7 bulan juga akan terjadi lagi perubahan suara. Malah diusia tersebut rawan-rawannya, maksudnya sekali berubah, maka seumur hidup tak akan berubah lagi. Kalau mau bagus, maka seterusnya akan bagus. Sebaliknya bila berubah menjadi jelek, maka selamanya akan jelek.

Karena itu beli perkutut yang paling aman bila umurnya sudah menginjak tujuh bulan. Tak perlu khawatir lagi akan terjadi penurunan kualitas".

Benarkah Sekolah perkutut itu MAHAL..?? Di dunia kung mania atau belantara perkututan Indonesia sering terdengar istilah sekolah perkutut itu maha

Benarkah Sekolah perkutut itu MAHAL..??



Di dunia kung mania atau belantara perkututan Indonesia sering terdengar istilah sekolah perkutut itu mahal biayanya. Apa yang dimaksud dengan sekolah perkutut? Dan apa sebenarnya yang dimaksud dengan sekolah perkutut itu mahal ?

Seorang penggemar burung perkutut biasanya akan tergoda untuk memiliki perkutut yang lebih bagus dari yang dimiliki temannya. Mengapa begitu? Karena pada dasarnya sifat manusia adalah tidak mau kalah dan agak-agak serakah gitu deh. Sudah punya perkutut bunyi gacor harga cepek melihat perkutut temannya bunyinya lebih bagus akan merasa loh perkutut ku kok bunyinya kurang? Tidak mau kalah dengan temannya dia akan membeli lagi perkutut yang lebih bagus yang harganya lebih mahal. Akan tetapi si burung yang baru ini juga akhirnya terdengar kok cuma lumayan doang ya, sehingga dia akan beli lagi dan beli lagi.



Dan untuk menghemat biaya maka dipilihlah langkah yang kelihatannya rasional dan masuk akal, yaitu membeli perkutut pada saat masih piyik umur 2-3 bulan, karena pada saat itu harganya masih bisa terjangkau. Kalau mau beli perkutut bagus yang sudah dewasa maka harganya sudah berbunyi belasan atau puluhan juta. Dan celakanya si piyik perkutut calon jagoan yang berbunyi istimewa di kala piyik sebagian besar akan berubah menjadi kurang, entah itu berkurang ketukan tengahnya, menjadi noklak habis, suara ujungnya jadi pendek atau bahkan menjadi patah habis atau patah mengunci atau lebih parah lagi gabungan dari semua tadi. Namun apakah dia akan kapok untuk beli lagi? Tidak, justru dia akan berpikir wah lagi sial saja, dan akan mencoba membeli lagi.



Fenomena piyik bersuara bagus yang sering menjadi hancur suaranya ketika beranjak dewasa sering terjadi di jaman tahun 1980-1990an. Namun sekarang di tahun 2009 ini di saat banyak perkutut Bangkok atau perkutut Thailand Selatan yang gen suara ujungnya sudah hampir sempurna membanjiri Indonesia seperti trah KPP, MLT, TL, TPP dan sebagainya, maka membeli perkutut piyik bersuara istimewa asalkan mengandung darah-darah dari KPP dan teman-temannya itu sudah bukan merupakan gambling yang beresiko tinggi lagi. Walaupun masih ada suara-suara tengah yang berkurang ketukannya setelah dewasa ataupun juga suara ujung menjadi pendek namun perbandingannya sudah tidak begitu parah. Sudah bisa diharapkan piyik bersuara istimewa akan tetap bersuara istimewa juga.



Dengan banyaknya perkutut dengan trah-trah bersuara ujung panjang dan bervolume besar di Indonesia maka saat ini para penggemar perkutut di Indonesia apakah sudah bisa berharap bisa membeli perkutut istimewa dengan harga murah? Ternyata tidak juga. Harga bookingan piyik dari kandang unggulan Terminal Perkutut Surabaya misalnya kandang TP-666 (KPP K-13 x KPP K-84) adalah 50 juta rupiah per pasang tanpa dengar. Itu pun antrian bookingannya sudah sampai angka 20an lebih.



Jadi sampai saat ini beternak perkutut masih memiliki harapan luar biasa. Banyak penggemar perkutut pemula yang juga mulai ikut beternak perkutut dan bahkan peternak-peternak lama yang sudah sempat mengosongkan kandangnya pun mulai lagi mengucurkan dana puluhan bahkan ratusan juta rupiah untuk berburu indukan dengan trend suara paling gres saat ini, yaitu volume gede, cowong dan berujung panjang mengalun yang memiliki aliran darah dari KPP dan sebangsanya itu. Dengan harapan tentu saja anakannya akan bisa dijual dengan harga jutaan bahkan belasan juta per ekor.



Sudah menjadi rahasia umum saat ini bahwa indukan perkutut sekarang wajib memiliki trah darah perkutut dari Thailand Selatan (KPP, TPP, MLT dan sebangsanya). Kalau dana yang dimiliki tidak cukup untuk menebus indukan bertrah Thailand Selatan maka alternative yang paling oke adalah membeli indukan yang berasal dari peternak Indonesia yang indukannya bertrah KPP dkk itu atau juga dari peternak yang kakek nenek indukan di kandangnya masih kental darah KPP dkk nya. Dengan begitu bisa diharapkan dengan indukan berharga relative murah bisa menghasilkan piyikan berkualitas tinggi yang bervolume besar dan berujung panjang seperti kakeknya.

Jadi mari kita belajar lagi di sekolah perkutut dengan kurikulum baru dengan biaya lebih murah. Kuoooooonnnggg….!!!!



Di dunia kung mania atau belantara perkututan Indonesia sering terdengar istilah sekolah perkutut itu mahal biayanya. Apa yang dimaksud dengan sekolah perkutut? Dan apa sebenarnya yang dimaksud dengan sekolah perkutut itu mahal ?

Seorang penggemar burung perkutut biasanya akan tergoda untuk memiliki perkutut yang lebih bagus dari yang dimiliki temannya. Mengapa begitu? Karena pada dasarnya sifat manusia adalah tidak mau kalah dan agak-agak serakah gitu deh. Sudah punya perkutut bunyi gacor harga cepek melihat perkutut temannya bunyinya lebih bagus akan merasa loh perkutut ku kok bunyinya kurang? Tidak mau kalah dengan temannya dia akan membeli lagi perkutut yang lebih bagus yang harganya lebih mahal. Akan tetapi si burung yang baru ini juga akhirnya terdengar kok cuma lumayan doang ya, sehingga dia akan beli lagi dan beli lagi.



Dan untuk menghemat biaya maka dipilihlah langkah yang kelihatannya rasional dan masuk akal, yaitu membeli perkutut pada saat masih piyik umur 2-3 bulan, karena pada saat itu harganya masih bisa terjangkau. Kalau mau beli perkutut bagus yang sudah dewasa maka harganya sudah berbunyi belasan atau puluhan juta. Dan celakanya si piyik perkutut calon jagoan yang berbunyi istimewa di kala piyik sebagian besar akan berubah menjadi kurang, entah itu berkurang ketukan tengahnya, menjadi noklak habis, suara ujungnya jadi pendek atau bahkan menjadi patah habis atau patah mengunci atau lebih parah lagi gabungan dari semua tadi. Namun apakah dia akan kapok untuk beli lagi? Tidak, justru dia akan berpikir wah lagi sial saja, dan akan mencoba membeli lagi.



Fenomena piyik bersuara bagus yang sering menjadi hancur suaranya ketika beranjak dewasa sering terjadi di jaman tahun 1980-1990an. Namun sekarang di tahun 2009 ini di saat banyak perkutut Bangkok atau perkutut Thailand Selatan yang gen suara ujungnya sudah hampir sempurna membanjiri Indonesia seperti trah KPP, MLT, TL, TPP dan sebagainya, maka membeli perkutut piyik bersuara istimewa asalkan mengandung darah-darah dari KPP dan teman-temannya itu sudah bukan merupakan gambling yang beresiko tinggi lagi. Walaupun masih ada suara-suara tengah yang berkurang ketukannya setelah dewasa ataupun juga suara ujung menjadi pendek namun perbandingannya sudah tidak begitu parah. Sudah bisa diharapkan piyik bersuara istimewa akan tetap bersuara istimewa juga.



Dengan banyaknya perkutut dengan trah-trah bersuara ujung panjang dan bervolume besar di Indonesia maka saat ini para penggemar perkutut di Indonesia apakah sudah bisa berharap bisa membeli perkutut istimewa dengan harga murah? Ternyata tidak juga. Harga bookingan piyik dari kandang unggulan Terminal Perkutut Surabaya misalnya kandang TP-666 (KPP K-13 x KPP K-84) adalah 50 juta rupiah per pasang tanpa dengar. Itu pun antrian bookingannya sudah sampai angka 20an lebih.



Jadi sampai saat ini beternak perkutut masih memiliki harapan luar biasa. Banyak penggemar perkutut pemula yang juga mulai ikut beternak perkutut dan bahkan peternak-peternak lama yang sudah sempat mengosongkan kandangnya pun mulai lagi mengucurkan dana puluhan bahkan ratusan juta rupiah untuk berburu indukan dengan trend suara paling gres saat ini, yaitu volume gede, cowong dan berujung panjang mengalun yang memiliki aliran darah dari KPP dan sebangsanya itu. Dengan harapan tentu saja anakannya akan bisa dijual dengan harga jutaan bahkan belasan juta per ekor.



Sudah menjadi rahasia umum saat ini bahwa indukan perkutut sekarang wajib memiliki trah darah perkutut dari Thailand Selatan (KPP, TPP, MLT dan sebangsanya). Kalau dana yang dimiliki tidak cukup untuk menebus indukan bertrah Thailand Selatan maka alternative yang paling oke adalah membeli indukan yang berasal dari peternak Indonesia yang indukannya bertrah KPP dkk itu atau juga dari peternak yang kakek nenek indukan di kandangnya masih kental darah KPP dkk nya. Dengan begitu bisa diharapkan dengan indukan berharga relative murah bisa menghasilkan piyikan berkualitas tinggi yang bervolume besar dan berujung panjang seperti kakeknya.

Jadi mari kita belajar lagi di sekolah perkutut dengan kurikulum baru dengan biaya lebih murah. Kuoooooonnnggg….!!!!

Rabu, 18 Februari 2009

Konkurs Perkutut 18 Januari 2009: Bandung, Sidoarjo, Cilacap dan Tegal

1) PANYAWANGAN CUP BANDUNG

Gelaran lomba perkutut yang dikemas Korda Kabupaten Bandung di Bumi Panyawangan, Minggu (18/1), berlangsung sukses meski dalam seminggu ini kota kembang tiap pagi diguyur hujan, nampaknya tidak menyurutkan kungmania untuk mengikuti lomba. Terbukti, lebih dari 90 persen gantangan yang disediakan panitia terisi. Lomba regional ini menjadi ajang mengorbitnya burung burung potensial, dalam rangka persiapan menghadapi LPI musim 2009 yang sebentar lagi akan dimulai. -

juara konkurs, panyawangan cup bandung,

Tornado tumbangkan Pangeran, Amadeus ngorbit

daftar juara konkurs panyawangan cup bandung,

2) KORDA CUP 2009 SIDOARJO, Pembukaaan LPJT

Gelaran perdana Liga Perkutut Jawa Timur (LPJT) akhir pekan lalu resmi digulirkan di Sidoarjao, gelaran yang menjadi gong putaran LPJT 2009 tersebut langsung mendapat dukungan penuh kungmania Jatim. Maklum putaran LPJT adalah salah satu ajang paling seru yang selalu menjadi incaran para pemandu bakat untuk mencari jawara bermasa depan. Dan ini sudah terbuukti beberapa jawara nasional adalah cikal bakal dari orbitan dari putaran LPJT, dan diawal putaran ini juga menjadi moment yang terbaik sebab tahun 2009 adalah tahun yang banyak diprediksi kungmania menjadi tahun bangkitnya hobi perkutut secara luas. -

image, juara dewasa yunior, konkurs, korda cup sidoarjo,

Kolektor & Bethlehem langsung tancap gas

daftar juara konkurs, korda cup sidoarjo, info perkutut
3) KORDA CUP 2009 CILACAP

Semarak hobi perkutut di tahun 2009 memang direspon banyak kalangan di Indonesia, di Cilacap salah satu daerah yang selama ini terbilang respek dengan hobi perkutut juga ikut peduli membangunnya. Hal ini dibuktikan dengan mulai menata organisasi P3SI yang ada di Cilacap dan akhirnya terbentuk kepengurusan baru Korda Cilacap untuk periode tahun 2009 sampai 2014. Dan sebagai wujud syukurnya di gelar konkurs regional (11/1) dengan label Korda Cilacap Cup 2009 yang terlaksana dengan sukses dan meriah, terutama sekali respon dari kungmania luar Cilacap yang mendukung kegiatan lomba. -

cilacap18_1

Pengurus baru, Gentong & Gold Star moncer

image, daftar juara konkurs korda cup 2009 cilacap,
4) LATBER BAHARI TEGAL

Gelaran Latber Bahari Cup di lapangan Indoor Tegal (18/1) berjalan meriah, beberapa kungmania dari luar Cirebon nampaknya merespon lomba Tegal. Menepati showroom milik Thi In lomba berjalan cukup tertib, pasalnya area lomba memang menjadi salah satu lapangan lomba indoor terbesar untuk lomba hanging.

Dewa Langit & produk TGM ngejoss

Merbok Thailand Memiliki Target Pasar Perkutut Indonesia

Saat ini hobi perkutut di Indonesia sedang naik daun, selain grafiknya ramai hobi perkutut sudah mulai bisa menarik kembali kungmania lawas. Bahkan pasar perkutut Indonesia menjadi salah satu target utama pasar bagi peternak luar negeri untuk menerima produk ternaknya. Untuk memenuhi hal tersebut peternak Thailand khususnya saat ini semakin rajin berburu indukan indukan khas Indonesia untuk diternak untuk mencetak produk khas Indonesia. Investasipun sudah mulai ditanam dengan berbelanja produk Indonesia.

berani investasi indukan karena pasar indo besar

image farm peternak perkutut thailand bangkok

Sebenarnya ini tidak berlebihan, sebagaimana yang pernah disampaikan oleh H.Zainuri Hasyim selaku ketua umum P3SI bahwasannya sudah waktunya jika kungmania Indonesia bisa mengekspor perkutut ke negeri tetangga. Kita bersama cukuplah berbelanja burung impor, cintai produk ternak Indonesia untuk diternak dan dilomba. Namun kalau memang masih butuh waktu kita masih boleh memanfaatkan produk impor, namun seperlunya saja terutama untuk menyempurnakan hasil breeding di kandang ternaknya masing masing.

Hal ini memang sudah berjalan dan saat ini trend dengan suara ujung yang dlosor (panjang) menjadi bukti bahwa indukan indukan berkarakter ujung panjang dari Thailand memang ampuh mewarnai suara tipe Indonesia. Dan ini harus diakui kungmania Indonesia, nah setelah itu berhasil beberapa peternak Indonesia sudah mulai mengajak barter anak terbaik antar peternak Thailand dan peternak Indonesia. Adalah Bambang Atmadja yang sudah melakukannya, dirinya yang sudah berbelanja berbagai produk di Thailand sekarang bisa menjaual produk terbaiknya ke peternak Thailand, slah satunya dalah TP 666.

kandang tpp bird farm peternak thailand bangkok info perkutut

Ternyata TP-666 juga kondang di Thailand, pasalnya sejak MLT dan TPP kebagian jatah anak TP-666 peternak di Thailand juga kepincut untuk mendapatkannya. Dan ini terbukti manjur beberapa peternak besar di Bangkok dan Thailand Selatan langsung kontak Bambang untuk booking anak kandang TP-666. Ternyata selera peternak Thailand juga sama dengan selera suara lokal Indonesia dan beberapa pekan lalu usai tandang balasan ke Indonesia, Tuan Pa, Jakumad Lotu dan Masake Kadeng (Yaki) YKBP membawa oleh oleh anak kandang beberapa peternak Indonesia, lainnya sedang dibookingkan.

Bahkan dalam kesempatan santai, Agrobur sempat bertanya kepada Jakumad Lotu pemilik MLT mengapa dirinya membeli produk ternak Indoensia. Ternyata ada pengakuan menarik dari seorang Jakumad, bahwasanya pasar perkutut di Indonesia adalah yang terbesar di bandiing tiga negara lainnya bahkan Thailand sendiri masih kalah. Untuk itulah dirinya merelakan mengolah kandang ternaknya 50 persen untuk kebutuhan kelas A dan kelas B, dan sisanya untuk kebutuhan kelas C (pasar Indonesia).

kandang mlt bird farm peternak thailand bangkok info perkutut

Jadi jelas bahwa sebenarnya pasar Indonesia jadi bidikan peternak di Thailand, walaupun sudah berjalan lama ungkapan Jakumad membuktikan bahwa pasar Indonesia lebih menjanjikan duit. Jadi juga tidak salah jika saat ini peternak di Thailand merelakan duit bathnya di lempar ke Indonesia untuk investasi indukan, sebab mereka ternyata memiliki penghargaan yang tinggi terhadap sebuuah produk terbaik. Jika bagus mengapa kita tidak membelinya sementara pengembangan yang lebih baik diupayakan untuk lebih menyempurnakan lagi.

JALIN KERJASAMA BREEDING

Sebenarnya sudah banyak peternak Indonesia melakukan kerjasama breeding dengan peternak Thailand, sebut saja LEO, Palem, CIE, Terminal Perkutut, Makita. Peternak papan atas Indonesia tersebut memang memiliki kepentingan untuk yang satu ini, sebab dengan saling memberikan materi yang terbaik masing masing jelas akan diuntungkan. Jika benar benar bisa keluar istimewa maka kandang bareng tersebut bakal kelewat laris manis.

suasana lomba konkurs di thailand bangkok info perkutut

Salah satunya yang terlihat memanfaatkan hal tersebut adalah MLT yang merelakan betina istimewanya untuk diboyong Terminal Perkutut (TP) Indonesia. Padahal betina tersebut ditawar mahal oleh Bambang namun tetap tidak dijual, justru betina tersebut direlakan untuk diternak di TP. Hasilnya jelas ciamik, anak anak kandang koalisi ini memang langsung bertipe Indonesia dan langsung laris manis di TP. Nah apakak peternak Indonesia sadar bahwa potensi peternakan kita memang benar benar besar shingga kungmania luar negeri melirik pasar Indoesia? . hen

BURUNG AGROBIS | No. 450 Minggu I Desember 2008

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More